Jumat, 31 Mei 2013

kamu..



Senja sore, kala itu, aku duduk disamping dirimu,,
Penjaga hati mengatakan tak seharusnya aku duduk disini..
Namun apalah dikata, aku tlah disini dan harus aku jalani kisah ini
Mereka bilang, aku jahat, mereka bilang aku munafik..
Tapi tidakkah mereka tau aku sedang berusaha??
Aku menatapmu sendu, tanpa tanya
kamu menyadarkan lamunanku dengan pertanyaan2 aneh
Aku tau kamu menyadarinya,
Menyadari apa yang sedang kamu katakan..
Aku tau kamu salah tingkah,
Ketika kamu mulai menggaruk-garuk belakang kepalamu yang  tak gatal itu
kamu sedang berusaha mengendalikan dirimu sendiri..
Mengembalikan jiwamu yang melayang-layang
ke alam sadar yang tak kamu sadari sepenuhnya
kamu berkata, “mampukah aku untuk melanjutkan ini semua?”
Beberapa kata yang mengiris hatiku..
Entahlah, kurasa kata2 itu seakan seperti pisau tajam yang membelah hatiku
Rasanya tak ingin kudengar itu
Ingin ku duduk diam dan menatap kedepan saja
Mengikuti irama kendaraan yang lain..
Aku ingin, namun hatiku tidak..
Hatiku rasanya seperti marah dan ingin meloncat
Namun aku harus bertahan,
Sedikit lagi, dan semuanya akan mulai..
Pendusta yang sedang terduduk kaku..
Lalu kubuka dengan sebuah senyuman..
Senyuman hangat tapi tak tulus
“apa yang sedang aku lakukan?”
Tiba2 seperti seseorang sedang menyerang fikiranku
Aku gugup, aku kaku, kembali terdiam..
Rasanya ingin kuakhiri saja semuanya..
Ingin kuberlari pulang dan menangis sekencang2nya..
Tapi tidak mungkin, aku sudah sejauh ini..
Aku mundur dan semuanya berakhir..
Haruskah ???
Namun, kenyataan ini.. tidakkah ada yang lebih indah??
Aku menatapmu, menatap hatimu
Tak ada cahaya yang aku lihat padamu
Tak ada bintang yang bersinar di matamu
Tak ada keteduhan yang kudapat disenyumanmu
Kamu?? Kamu selamanya takkan bisa seperti dia..
Tapi kamu harapan , tapi kamu masa depan
Bagaimana mungkin di saat-saat seperti itu
Aku berfikir kamu adalah dia..
Shhiiitttt.... kumeringis dalam hati
Kutarik nafas dalam-dalam dan tetap bertahan
Aku mampu, walau aku harus mengakui
Saat ini aku benar-benar munafik
Sudahlah, ini duniaku, ini diriku dan aku berhak berbuat sesukaku

Kamis, 23 Mei 2013

sekilas...



Entahlah harus mulainya dari mana...
Aku cuma pengen bilang, kadang aku iri dengan orang2 yang selalu berada di dekatmu, mereka bisa mendengar tawamu, melihat senyummu, mendengar crita2mu langsung, bisa mengajakmu bercanda / bergurau, dll. Itu semua kadang membuatku merasa tersiksa, walaupun aku sadar, ini tidak boleh. Sejujurnya, karena kamupun bisa berkata seperti ini padaku...
Aku hanya merasa, aku sepi tanpamu... kadang aku bosan, karena saking terlalu merindukanmu.. kadang aku merasa bosan bertanya padamu, “lagi apa sayang?”, kadang aku jengkel, ketika kamu bilang lagi pergi jalan sama teman2mu, dan lagi lagi disini aku hanya bisa gigit jari!!
Harusnya aku tak usah mendengar kata2 mereka yang bisa membuatku, lemes... mereka bilang, kenapa aku harus mempertahankanmu? Sedangkan hubungan kita ini serasa tak berujung, waktu dan jarakpun sangat terlihat ingin memisahkan kita... -,-
Hancur, sakit, pedih rasanya mendengar cercaan itu datang berkali-kali padaku dan sepertinya itu juga terjadi padamu... walaupun tak banyak yang tau, beberapa teman2 dekat kita, apa yang terjadi pada hubungan kita?! Kita sulit untuk bersatu karena sesuatu sebab....
“adat”, “suku”, “latar belakang”, dll shiiitt, hal semacam itu masih terlalu kental di keluargaku.. dan aku membenci itu, hal yang membuatku sulit mengatakan,”aku mencintai kekasihku saat ini, ma, pa!” di depan kedua orang tuaku..  tapi hatikupun tak bisa melepaskanmu, aku terlalu dan sangat terlalu mencintaimu ....
Sejauh ini, pengorbanan yang telah kamu lakukan untuk mempertahankan hubungan kita ini, sudah cukup menguras air mataku, sungguh bahkan sedikitpun rasanya aku tak tega dan tak bisa untuk mengakhiri hubungan kita ini..
Menunggumu, adalah pekerjaan terberat yang pernah kulakukan seumur hidupku...  dan tak pernah terbayangkan hubungan kita ini akan sejauh ini...
Haruskah aku terus menunggu dan menunggumu???
“Aku mencintaimu”, 2 kata yang tak bisa berhenti untuk kukatakan ketika aku merindukanmu..
Aku merindukanmu, aku merindukanmu kekasihku...










Senja sore, kala itu, aku duduk disamping dirinya,,
Penjaga hati mengatakan tak seharusnya aku duduk disini..
Namun apalah dikata, aku tlah disini dan harus aku jalani kisah ini
Mereka bilang, aku jahat, mereka bilang aku munafik..
Tapi tidakkah mereka tau aku sedang berusaha??
Aku menatapnya sendu, tanpa tanya
Dia menyadarkan lamunanku dengan pertanyaan2 aneh
Aku tau dia menyadarinya,
Menyadari apa yang sedang dia katakan..
Aku tau dia salah tingkah,
Ketika dia mulai menggaruk-garuk belakang kepalanya yang  tak gatal itu
Dia sedang berusaha mengendalikan dirinya..
Mengembalikan jiwanya yang sempat tersesat
ke alam sadar yang tak dia sadari sepenuhnya
Dia berkata, “mampukah aku untuk melanjutkan ini semua?”
Beberapa kata yang mengiris hatiku..
Entahlah, kurasa kata2 itu seakan seperti pisau tajam yang membelah hatiku
Rasanya tak ingin kudengar itu
Ingin ku duduk diam dan menatap kedepan saja
Mengikuti irama kendaraan yang lain..
Aku ingin, namun hatiku tidak..
Hatiku rasanya seperti marah dan ingin meloncat
Namun aku harus bertahan,
Sedikit lagi, dan semuanya akan mulai..
Pendusta yang sedang terduduk kaku..
Lalu kubuka dengan sebuah senyuman..
Senyuman hangat tapi tak tulus
“apa yang sedang aku lakukan?”
Tiba2 seperti seseorang sedang menyerang fikiranku
Aku gugup, aku kaku, kembali terdiam..
Rasanya ingin kuakhiri saja semuanya..
Ingin kuberlari pulang dan menangis sekencang2nya..