Selasa, 31 Desember 2013

aku dan perasaanku




Kadang aku berfikir, aku ingin segalanya berjalan seperti yang aku mau...
Emang aku “TUHAN” .. huuhh begitu bodoh rasanya memikirkan hal semacam ini...
Seharusnya aku percaya,  Tuhan akan memberiku yang terbaik...
Tapi namanya juga manusia biasa, kadang aku merasa kesal dan marah pada Tuhan...
Saat ini diluar sedang hujan, kadang aku bertanya-tanya...
Kenapa ya pada akhirnya aku berada di samarinda sini ??? begitu jauh dari semua hal yang ada di Makassar ???
Dulu, aku sering banget berfikiran , “kapan yang aku bisa ninggalin makassar dan pergi untuk menjalani hidup yang baru?”
Dan sekarang Tuhan menjawab doaku, aku bener2 pergi dari makassar...
Aku yakin, di luar sana banyak sekali yang juga berkeinginan sama denganku..
Pergi... jauh dari tempat dimana kita dibesarkan..... menjalani hidup baru, teman baru, tempat tinggal baru, lingkungan baru, semua hal dengan nuansa baru...
Tapi, setelah aku merasakannya, aku sadar, se’Asyik2nya dunia luar yang ada seperti dalam benak kita.... rumah kita sendirilah.. adalah tempat yang paling indah di dunia ini....
Bisa kumpul bersama mami, ayah, kakak dan semua orang yang tlah bersama-sama kita sejak kita lahir... itulah kebahagiaan yang tidak bisa kita dapatkan di tempat perantauan seperti ini,,, itulah pengobanan yang harus kita trima... mau ga mau ... kita harus tetap menjalaninya..
Buatku sih, jauh dari mereka adalah hal biasa.... sejak kecilkan aku sudah terbiasa tidak selalu bergantung pada orang tua... sekalipun tak bisa kupungkiri, dalam beberapa hal aku masih terlihat seperti kekanak-kanakan kata teman2ku, aku manja... tapi aku mandiri.. aku cengeng.. tapi aku tegar... bukan hal yang salah bukan jika aku menangis ??? memberontak ??? sudah hal biasa bagiku, menghapus air mata ini sndirian.... sama halnya dengan sebuah kebahagiaan..... sudah biasa rasanya aku berada dalam situasi yang tidak membahagiakan.... hahahaha terkadang aku merasa begitu bodoh karena terus-terusan melakukan semuanya sendirian.. seperti kubangun tembok yang tinggi antara aku dan orang tuaku.. juga orang lain yang berusaha mengenalku lebih dekat...
Dinding itu begitu tebal dan keras... hingga mereka tak bisa menghancurkannya...
Sayangnya... dibalik tembok itu.. ada aku yang merasa sepi.. ada aku yang terlelap sendirian dengan air mata yang terus-terusan membasahi pipiku.... ada aku yang terus merontah kesakitan... ada aku yang terus-terusan merintih menahan rindu...
Ingin kuhancurkan tembok itu,, tapi bahkan aku tak mampu kulakukan sendirian...
Itu sudah terlalu lama kubangun hingga dia berdiri begitu kokohnya sekarang...
Kuharap suatu saat nanti,  tembok yang memisahkan aku dan kalian bisa runtuh... dan bisa kupeluk kalian.... karena disini aku sungguh merasa ketakutan sendirian.. sungguh... sungguh aku takut.