TULISAN INI SAYA KUTIP DARI SALAH SATU
DIARY SEORANG TEMAN… APA YANG TERTULIS DI DALAM TULISAN SAYA KALI INI, SUDAH
HASIL DARI EDITAN SAYA, SEKIRANYA SUPAYA BISA MUDAH UNTUK DIPAHAMI OLEH
PEMBACA.. MAKASIH ^_^ SELAMAT MEMBACA…
“Tidak
ada seorang ibu yang mau berpisah dengan anaknya dan aku tahu itu… dan tidak
ada seorang anak pun yang mau berpisah dengan ibunya. Tapi jika anak dan ibu
itu berpisah pasti mereka mempunyai alasan yang sangat kuat. Mungkin kata orang
kaulah ibu yang jahat, ibu yang tak bertanggung jawab, tapi menurutku kaulah
malaikatku, kaulah ibu yang tegar, kuat dan sangat sayang pada anak-anaknya.
Mereka menilai dirimu dari sisi negatifmu mereka belum tau betapa mulianya
dirimu, mereka menghinamu, mencacimu dan merekalah yang membuat kita berpisah
dan kejadian itu pasti menghancurkan jiwa dan pikiranmu sehingga kita begini.
Tapi sesungguhnya ketika kau dihina hati kecil ini tak mampu menahan perih dan
air matalah yang bisa kukeluarkan pengganti perih di hati ini. Hatiku sangat
hancur melihat kau pergi, itu sebabnya aku tak menoleh melihatmu, karena aku
tak sanggup menahan air mata ini dan ditempat itulah saksinya (salah satu mall
di Makassar). Kuharap itu bukan pertemuan terakhir dan aku mau kau hadir di
acara wisudaku kelak, melihatku memakai toga dan memberiku senyum manis yang
pernah kulihat dan pelukan hangatmu. Aku tau Tuhan mempunyai rencana besar
untuk keluargaku, Ya Allah jadikanlah aku orang yang sukses agar aku bisa
membahagiakannya, jagalah dia untukku, berilah kesehatan dan mudah-mudahan disana
ibuku bahagia selalu, mudah2an malaikat lewat dan mencatatnya. Amin. Tapi
mungkin hanya secarik kertas ini yang mampu mendengarkan keluh kesahku ini. Kau
rela berkorban demi anak-anakmu, udara, darat, dan laut kau lewati itu semua
hanya untuk melihat anak-anakmu. Tapi kenapa mereka melarang kita untuk
bertemu, akar dan pohon, itu sangat susah dipisahkan. Sama seperti kita , bukan
? Mereka juga seorang ibu, tapi tidak mengerti dengan keadaan ibuku. Tak ada
seorangpun yang mampu menggantikan posisi ibuku di hatiku. Siapapun itu.
Termasuk kau… camkan itu..”
SAYA MENGENAL BETUL SOSOK PENULIS KISAH
INI, JUGA IBUNYA. MEREKA BEGITU MEMBUAT SAYA TERTARIK UNTUK MEMPOSTING KISAH
HIDUP MEREKA, TAPI SAYANG… -__-“ INI MASALAH PRIBADI KELUARGA MEREKA, SAYA
TIDAK SEPANTASNYA IKUT CAMPUR JIKA TIDAK MENDAPATKAN IZIN DARI MEREKA.