Senin, 11 November 2013

“Sentuhan jiwa - MAMA”



TULISAN INI SAYA KUTIP DARI SALAH SATU DIARY SEORANG TEMAN… APA YANG TERTULIS DI DALAM TULISAN SAYA KALI INI, SUDAH HASIL DARI EDITAN SAYA, SEKIRANYA SUPAYA BISA MUDAH UNTUK DIPAHAMI OLEH PEMBACA.. MAKASIH ^_^ SELAMAT MEMBACA…

“Tidak ada seorang ibu yang mau berpisah dengan anaknya dan aku tahu itu… dan tidak ada seorang anak pun yang mau berpisah dengan ibunya. Tapi jika anak dan ibu itu berpisah pasti mereka mempunyai alasan yang sangat kuat. Mungkin kata orang kaulah ibu yang jahat, ibu yang tak bertanggung jawab, tapi menurutku kaulah malaikatku, kaulah ibu yang tegar, kuat dan sangat sayang pada anak-anaknya. Mereka menilai dirimu dari sisi negatifmu mereka belum tau betapa mulianya dirimu, mereka menghinamu, mencacimu dan merekalah yang membuat kita berpisah dan kejadian itu pasti menghancurkan jiwa dan pikiranmu sehingga kita begini. Tapi sesungguhnya ketika kau dihina hati kecil ini tak mampu menahan perih dan air matalah yang bisa kukeluarkan pengganti perih di hati ini. Hatiku sangat hancur melihat kau pergi, itu sebabnya aku tak menoleh melihatmu, karena aku tak sanggup menahan air mata ini dan ditempat itulah saksinya (salah satu mall di Makassar). Kuharap itu bukan pertemuan terakhir dan aku mau kau hadir di acara wisudaku kelak, melihatku memakai toga dan memberiku senyum manis yang pernah kulihat dan pelukan hangatmu. Aku tau Tuhan mempunyai rencana besar untuk keluargaku, Ya Allah jadikanlah aku orang yang sukses agar aku bisa membahagiakannya, jagalah dia untukku, berilah kesehatan dan mudah-mudahan disana ibuku bahagia selalu, mudah2an malaikat lewat dan mencatatnya. Amin. Tapi mungkin hanya secarik kertas ini yang mampu mendengarkan keluh kesahku ini. Kau rela berkorban demi anak-anakmu, udara, darat, dan laut kau lewati itu semua hanya untuk melihat anak-anakmu. Tapi kenapa mereka melarang kita untuk bertemu, akar dan pohon, itu sangat susah dipisahkan. Sama seperti kita , bukan ? Mereka juga seorang ibu, tapi tidak mengerti dengan keadaan ibuku. Tak ada seorangpun yang mampu menggantikan posisi ibuku di hatiku. Siapapun itu. Termasuk kau… camkan itu..”

SAYA MENGENAL BETUL SOSOK PENULIS KISAH INI, JUGA IBUNYA. MEREKA BEGITU MEMBUAT SAYA TERTARIK UNTUK MEMPOSTING KISAH HIDUP MEREKA, TAPI SAYANG… -__-“ INI MASALAH PRIBADI KELUARGA MEREKA, SAYA TIDAK SEPANTASNYA IKUT CAMPUR JIKA TIDAK MENDAPATKAN IZIN DARI MEREKA.