Kamis, 11 Juli 2013

“Sambil Tugas Sambil Rekreasi juga di Labuan Cermin”



Bismillahirahmanirahim....
Guys, tahukah kalian kalau di Indonesia masih ada loh kekayaan-kekayaan alam yang bahkan sama sekali masih asli dan nyaris masih alami. Yahh,, aku menemukan salah satunya di pelosok Kalimantan Timur, tepatnya di Kec. Biduk-Biduk  Desa Pantai Harapan. Wisata Danau Dua Rasa, “LABUAN CERMIN”. Kemarin tepatnya awal Bulan Juli 2013, aku beserta rekan kerjaku mendapatkan Dinas Luar (DL) ke sebuah Kawasan Hutan Produksi di dekat tempat wisata tersebut, walaupun di papan tersebut telah tertulis “Tempat Wisata”, tapi tempat ini masih sangat jarang di datangi tourist, sebab memerlukan waktu yang panjang untuk bisa sampai ke tempat tersebut.  Setelah melewati perjalanan sekitar 6 jam dari Berau, sepanjang perjalanan menuju tempat lokasi yang kami harus datangi, kami disuguhkan dengan pemandangan luar biasa, sebuah pantai berpasir putih sepanjang jalan. Sungguh indah dan elok pantai tersebut, bersih dan masih alami. Nah, sedangkan ke tempat wisatanya memerlukan waktu tambahan sekitar 1 sampai 2 jam perjalanan lagi.  Jika ingin kesana (Labuan Cermin), dibutuhkan waktu 16-20 jam perjalanan melalui darat dari Samarinda menuju Desa Biduk-Biduk melalui Kecamatan Sangkulirang. Jalur lain yang bisa ditempuh adalah jalur udara melalui Bandara Sepinggan di Balikpapan menuju Bandara Kalimarau, dari Berau dilanjutkan dengan perjalanan darat selama 6-8 jam tergantung kondisi atau bisa melalui Kepulauan Derawan dengan waktu tempuh selama 3 jam.

Guys, kali ini aku hanya akan membahas soal Labuan Cermin yang mempunyai daya tarik yang belum terekspos ke dunia, seperti Bali. Tapi sungguh, buatku, Labuan Cermin Jauh lebih indah ketimbang Bali. "Labuan Cermin", seperti penamaannya, "Labuan" konon di tempat tersebut dulunya merupakan tempat berlabunya kapal-kapal dari berbagai daerah, tapi karena jaraknya yang begitu jauh dari pusat keramaian, tempat tersebut akhirnya menyimpan keindahannya sendiri tanpa bisa kita nikmati dari atas kapal. sedangkan "Cermin" sendiri di ambil dari keindahan airnya yang begitu bersih, sehingga saking bersihnya kita bisa aja bercermin di atas air tersebut (aku telah membuktikannya, loh !!) 


Buatku, rasa lelah yang harus kami tempuh dari Berau, terbayar sudah. setelah aku dan rekan kerjaku melakukan wisata ke Danau 2 rasa itu (tentunya setelah pekerjaan kami di dalam kawasan Hutan selesai tentunya). yahh aku srius, sungguh Allah SWT begitu Maha Pencipta Segalanya, danau cantik yang terletak di wilayah provinsi Kalimantan Timur ini memiliki keunikan yakni air danau mengandung dua jenis air, payau dan asin. Bagian atas danau ini adalah air tawar. Selang beberapa meter di bawahnya air didanau ini sudah berasa asin. Bayangkan saja, kedua jenis air itu dipisahkan oleh sejenis lapisan keruh berwarna putih yang diduga merupakan hasil dari pembusukan organisme di dasar danau yang terperangkap. Air asinnya bisa dirasakan pada kedalaman sekitar 2 meter namun ketebalan air tawar dan air asin di danau ini selalu berubah - ubah tergantung dengan pasang surut air laut. Terdapat berbagai macam biota air yang uniknya karena airnya terdapat 2 jenis maka spesies yang menghuni danau ini juga berasal dari dua dunia yaitu ikan air tawar di permukaan danau dan ikan air asin di dasarnya. layaknya air dan minyak, kedua jenis air ini tidak menyatu. Biota dalam danau inipun terdiri dari ikan-ikan air tawar dan ikan laut yang berdiam di dasar danau. Sesekali, terlihat penyu hijau berenang bebas di danau ini.



Hari itu, sungguh beruntungnya kami. betapa tidak, warga Desa Pantai Harapan menyambut kami dengan hangat. karena disana mencari penginapannya susah, akhirnya kami memutuskan untuk menginap di rumah warga! alhamdulillah kami di izinkan menginap di rumah Ibu Nuripa, depan rumah pak RT.05 di Desa Pantai Harapan. Sore itu, tampak damai rasanya, betapa tidak, kami baru saja tiba beberapa menit yang lalu tapi Ibu Nuripa sendiri rasanya begitu bersahabat dengan kami. Mereka mengizinkan kami menggunakan kamar anaknya yang sedang merantau ke Berau. setelah 3 hari disana, pekerjaan kami masuk-kluar hutan pun kelar, setelah Ibu Nuripa tau hal itu, beliau berinisiatif untuk rekreasi besok hari, setelah mendapat persetujuan dari kami yang tentunya dengan senang hati menerima ajakannya. Malam harinya kamipun membuat bekal. Oh ya sekedar info, Ibu Nuripa adalah orang Sulawesi. Dia begitu pandai membuat "Buras", makanan pokok saat lebaran bagi kami orang "BUGIS". ehhehehe,,, aku, Ibu Nuripa, kak iya (menantu Ibu Nuripa), dan beberapa tetangga dengan semangat 45' membuat bekal malam itu. Pagi harinya, kami bersiap-siap menuju tempat wisata tersebut. kata Ibu Nuripa, sebaiknya kita perginya agak siang, sebab jika terlalu pagi, kita tidak akan bisa bertahan lama di dalam air, karena hawanya begitu dingin! setelah sekitar jam 12 siang, kami sudah siap dengan segala bekal-bekal yang kami sudah persiapkan. Ternyata, aku begitu senang mendengarnya saat Ibu Nuripa mengatakan banyak orang yang berkenan ikut kami. Untunglah saja, bekal yang kami buat semalam banyak jadi tidak usah takut bekalnya tidak cukup. kami naik mobil pick up loh menuju ke dermaganya, sekitar 15 menit menikmati perjalanan, kami sampai di sebuah dermaga, di dermaga tersebut telah tersedia perahu yang bisa menampung sekitar 20 sampai 30 orang. untuk ke Labuan Cermin, kita hanya cukup membayar satu perahu (carter) saja jika kita beramai-ramai dengan biaya Rp. 200.000 untuk biaya pulang balik.







ketika sampai di Labuan Cermin, kami semua mengganti pakaian dan bersiap-siap meloncat turun merasakan air danau tersebut. sungguh betapa terkejutnya aku selama perjalanan menuju lokasi. sungguh indah pemandangannya, dasar lautnya mampu kita lihat langsung dan asal kalian tahu saja, kedalaman paling rendahnya itu adalah 4 meter. rasa kaget dan deg-degkanku masih begitu terasa ketika pertama kali aku mulai memberanikan diri untuk nyemplung ke air. sensasinya semakin begitu terlihat ketika satu-persatu mereka meloncat dengan gaya masing-masing, berusaha mencoba meloncat hingga bisa merasakan dasarnya, namun sayangnya dalam beberapa kali loncatan yang dilakukan mereka, tak ada satupun dari mereka yang mampu loncat hingga kakinya mengenai dasar.





mungkin sekian cerita pengalaman saia...
aku berharap suatu hari, aku bisa kesana lagi !!
selamat berpetualangan guys...^_^