Rabu, 30 Oktober 2013

teringat kamu lagi...


Jangan menghakimiku setelah semua yang terjadi sekarang...
kita sama2 menderita, aku tau , sama2 tau lebih tepatnya.... beberapa bulan menjalin hubungan, dan cuma bertemu dalam beberapa hari saja, namun cinta yang kau berikan padaku kemarin tak lagi aku ragukan.. sungguh... tapi seharusnya kau tau.. itu semua belum cukup untuk membuat kita terus bersama...
maap yaa kalau aku cuma perempuan bodoh yang menyia-nyiakan cintamu seperti ini... harusnya aku bisa mempertahankanmu tapi aku tidak bisa sungguh... cintamu begitu menyakitkan... bagaimana bisa kau mencintaiku seperti ini ???? aku merasa sedih teramat sedih setiap kali aku harus menghindarimu.... sesak yang tercipta.. aku menangis... bahkan di saat aku marah2 di telfon padamu karena kau tetap saja menghubungiku.... kau taukah itu ????
aku perempuan bodoh... yaa aku sadari itu... tapi setidaknya aku lebih memiliki hal itu ketimbang mendurhakai kedua orang tuaku...
aku merindumu, tapi tak perlu kau tau itu,,
aku menangis setiap kali mengingatmu, dan kaupun tak perlu tau itu....
huuaaaaa... ada begitu banyak masalah dalam hidupku....
aku jatuh dan jatuh lagi... aku terus bangkit dan mencoba bangkit lagi...
tapi kali ini.... untuk pertama kalinya aku merasa teramat menjadi perempuan bodoh.... padahal sejak dulu kuinginkan memiliki lelaki sepertimu,, oh Tuhan,, kau begitu sempurna di mataku... lelaki hebat yang mampu menangani setiap sikap2 jelekku....
sungguhkah kali ini aku begitu merasa tersudut ????

beberapa hari yang lalu.....



Tiba-tiba saja hatiku sedih... aku merasa kosong...
Tak kuduga itu berasal dari rumahku...
Ada apa disana ?? kenapa malam ini aku mendengar kabar buruk dari kalian,,, kenapa ???
Telah jauh rasanya aku berlari kesini, mencari kedamaian, tapi tetap saja terkadang aku harus berbalik kebelakang....
ma, pa... berhenti bertengkar yaa,,,,
Bahkan untuk menuliskan kata-kata yang tepat tentang apa yang aku rasakan saat ini, begitu sulit...
Aku baru sampai di rumah ketika ayah menelfonku...
Heran awalnya, karena jarang sekali ayahku menelfon kecuali kalau ada sesuatu yang sangat penting..dan benar saja,, sesuatu sedang terjadi disana... kalian sedang bertengkar, dan mama,,,,
Dia pergi dari rumah membawa beberapa bajunya...
Ayah menelfonku mengabarkan hal itu padaku, setelah bertengkar hebat dengan ayah tadi, mama pergi.... ayah menyuruhku untuk menelfon mama, karena ayah tau, saat ini mungkin mama hanya mau menerima telfon dari aku, anaknya yang jauh dari mereka.....
Saat itu, saat ayah masih menjelaskan tentang permasalahannya, air mataku tak bisa kubendung lagi, kutahan suara rintihan tangisku saat itu agar ayah tidak tau aku sudah menangis disini...
Hancur rasanya hatiku mendengar semua yang ayah katakan....
Aku mencoba bicara biasa di telfon, sedikit bergurau dengan ayah, dan kukatakan aku berjanji akan menelfon mama, memastikan dia baik2 saja di luar...
Setelah menutup telfon dari ayah, tangisku pecah,,, air mataku jatuh tiada henti, entahlah aku melempar segala apa yang ada di dekatku, aku depresi berat rasanya... untung saja teman2 kontrakanku lagi pada ke lap, jadi aku tidak usah repot2 mencari alasan yang tepat untuk menjawab pertanyaan2 dari mereka tentang tingkahku itu...
Tidak berapa lama kemudian sepupuku yang tinggal dirumahku jg menelfonku.. sama saja.. mengabari soal keadaan rumahku disana sekarang.... dan sekali lagi kuperdengarkan dia kalau aku sedang baik2 saja “sedang tidak menangis”, kukatakan pada sepupuku kalau aku sudah tau dari ayah..dan sesegera mungkin menelfon mama....
Setelah menutup telfon darinya, aku mencoba menghubungi mama...
Satu kali ga diangkat, dua kali menelfon sibuk..... aku tertegun sejenak... sesak di dada rasanya,,, air mataku jatuh lagi semakin deras... beberapa detik kemudian ada panggilan masuk dari mama,,,
Aku kaget, cepat2 kuhapus air mataku dan menarik nafas dalam2 lalu ku “jawab” telfonnya...
Seperti biasa aku menanyakan mama sedang apa sekarang? Dan dia menjawab “lagi duduk2 aja!”, kemudian, aku mulai membahas soal kepulanganku minggu depan, tidak lama kemudian mama akhirnya angkat bicara mengatakan kalo dia sedang tidak dirumah, tapi mama tidak memberitahuku di mana posisi beliau saat ini, takut aku membocorkannya sama orang rumah... lalu kujawab dengan pelan, “iya ma!” aku tau mamaku itu kayak apa, di depan dia, aku tidak perlu banyak ngomong tentang apa yang dia lakukan, aku tak perlu banyak berkomentar, cukup tau saja.... “dan berdoa!” hanya sebatas itu.... dan sama seperti yang lain dia tidak perlu tau aku sedang menangis... tidak berapa lama kemudian mama memintaku untuk mengakhiri telfon itu, kata dia, dia sedang mengerjakan sesuatu dan kalau sempat sebentar dia akan melenfonku kembali.
Sekarang... sudah setengah jam berlalu setelah pembicaraanku sama mama tadi...
Tuhan, aku takut terjadi apa-apa sama mama...
Tuhan,,,, jaga mamaku ya disana, aku jauh dari dia, berharap bisa membanggakan beliau..
Tuhan, sayangi mamaku yaaa, maafkanlah segala dosa2nya.....
Tuhan... berilah ketenangan hati dan fikiran untuk mama dan ayahku disana... jangan sampai mereka salah jalan....
Tuhan... berikanlah rasa nyaman dan ketenangan dalam keluarga kecilku itu..
Sungguh aku merindukan mereka... ingin rasanya aku berlari kesana menemani mama..
Tapi apalah dayaku.... aku hanya bisa merintih meminta pertolongan-Mu dari sini..
Tuhan... sejak tadi air mataku terus mengalir... perutku juga sakit, dadaku sesak... tapi rasanya apa yang sedang terjadi dirumahku itu, rasanya lebih sakit dari penyakit yang menimpaku ini...
Aku takut Tuhan.... tolong peluk akuu... tolong... aku begitu takut.... aku kesepian... aku sendiri... aku ingin pulang... aku ingin memeluk mama... aku ingin di rangkul ayah... aku ingin berada di antara mereka... aku sayang mereka Tuhan..... jagalah keluarga kecilku disana Tuhan... dari segala masalah yang datang menghampiri,,,,
Amin :D