“Tersenyumlah ketika kamu sedih, seberat sepenah sesakit
apapun itu, berikanlah kekuatan dan semangat untuk dirimu sendiri. Jangan pernah
sekali-kali menyerah pada masalah atau kau akan jatuh untuk selama-lamanya....”
Aku pernah mendengar kata-kata itu dari seorang teman,
sungguh kata2 itu masih terngiang-ngiang di kepalaku, hal yang sangat
sederhana, tapi jika aku menantangmu, sanggupkah kamu melakukannya setiap saat
???? belum tentu bukan.....
Yaaah, aku sudah merasakan yang namanya “sudah jatuh ditimpa
tangga lagi” berkali-kali dalam hidupku, tapi look at me,, I can still SMILE , kan ??? hehehe…
yahh aku tau, walaupun disetiap masalah air mataku tidak pernah lupa absen, tapi itu hanya karena hatiku sudah terlalu amat sering tersakiti oleh pahitnya kehidupan ini, terlalu sensitif...
yahh aku tau, walaupun disetiap masalah air mataku tidak pernah lupa absen, tapi itu hanya karena hatiku sudah terlalu amat sering tersakiti oleh pahitnya kehidupan ini, terlalu sensitif...
Tapi aku sadar, air mata yang keluar itu
sama sekali tidak akan menyelesaikan apa2, karena itu hanya bisa mengurangi rasa sesak di
dada saja....maka setelah itu aku selalu mencoba u/ berhenti menangis!! maka sejak pertama kali aku merasakan sakitnya hidup ini, aku
katakan pada diriku sendiri, “aku pasti bisa !”
Itu yang membuatku bisa selalu tersenyum
sampai sekarang...
Beberapa hari yang lalu, ada seorang teman
yang mengirimkan pesan ke ponselku, dia bilang “mengapa aku begitu terlihat
have fun aja di kampung orang ?” sedangkan dia tau aku begitu merindukan rumah,
suasana keluarga ! dan aku hanya bisa menjawab, “karena hanya itu yang bisa
kulakukan saat ini, teman ! aku tak punya cukup banyak uang untuk bolak balik
samarinda - makassar setiap kali aku merindukan mama, ayah dan kakakku....” ,
lalu dia mengirimkanku balasan lagi, “ajari aku setegar itu , hilda !” , oh Tuhan, begitu kagetnya aku ketika
membaca itu, tak pernah ada difikirkanku bahwa aku terlihat setegar itu di mata
orang lain hingga dia ingin berguru padaku. Aku hanya sebatang kayu yang rapuh ,, bagaimana bisa aku mengajari
seseorang untuk tetap tegar sedangkan aku telah rapuh...?
Aku tidak pernah mengerti apa yang dia
fikirkan tentangku, sebelumnya temanku ini bukanlah termasuk teman yang begitu
dekat denganku, yang dalam artian mengetahui “hilda” itu kayak gimana.. tapi
dalam beberapa pekan ini, dia mendekat, dia pengen aku menjadi tempat
berbaginya, sungguh itu membuatku senang, tak apa,, tak masalah bagiku, aku
senang jikalau ada orang yang mempercayaiku menyimpan rahasianya padaku.
Teman, jikalau kelak kamu membaca tulisanku
ini,
Seperti kata kahlih Gibran, “Alangkah
mulianya hati yang sedih tetapi dapat menyanyikan lagu kegembiraan bersama
hati-hati yang gembira”
Maka janganlah sekali2 terlalu larut dalam kesedihanmu kawan, percayalah,
Allah SWT selalu memberikanmu yang terbaik..... hanya jika kamu selalu
mengingat & menjalankan perintanya :D dan mumpung kamu mau mendengarkanku
kali ini, aku katakan sekali lagi padamu, kembalilah ke kehidupanmu sebenarnya,
berhentilah hidup di imajinasimu, kau hanya melukai dirimu sendiri..