Kadang aku berfikir, aku ingin segalanya berjalan seperti
yang aku mau...
Emang aku “TUHAN” .. huuhh begitu bodoh rasanya memikirkan
hal semacam ini...
Seharusnya aku percaya,
Tuhan akan memberiku yang terbaik...
Tapi namanya juga manusia biasa, kadang aku merasa kesal dan
marah pada Tuhan...
Saat ini diluar sedang hujan, kadang aku bertanya-tanya...
Kenapa ya pada akhirnya aku berada di samarinda sini ???
begitu jauh dari semua hal yang ada di Makassar ???
Dulu, aku sering banget berfikiran , “kapan yang aku bisa
ninggalin makassar dan pergi untuk menjalani hidup yang baru?”
Dan sekarang Tuhan menjawab doaku, aku bener2 pergi dari
makassar...
Aku yakin, di luar sana banyak sekali yang juga berkeinginan
sama denganku..
Pergi... jauh dari tempat dimana kita dibesarkan.....
menjalani hidup baru, teman baru, tempat tinggal baru, lingkungan baru, semua
hal dengan nuansa baru...
Tapi, setelah aku merasakannya, aku sadar, se’Asyik2nya
dunia luar yang ada seperti dalam benak kita.... rumah kita sendirilah.. adalah
tempat yang paling indah di dunia ini....
Bisa kumpul bersama mami, ayah, kakak dan semua orang yang
tlah bersama-sama kita sejak kita lahir... itulah kebahagiaan yang tidak bisa
kita dapatkan di tempat perantauan seperti ini,,, itulah pengobanan yang harus
kita trima... mau ga mau ... kita harus tetap menjalaninya..
Buatku sih, jauh dari mereka adalah hal biasa.... sejak
kecilkan aku sudah terbiasa tidak selalu bergantung pada orang tua... sekalipun
tak bisa kupungkiri, dalam beberapa hal aku masih terlihat seperti
kekanak-kanakan kata teman2ku, aku manja... tapi aku mandiri.. aku cengeng..
tapi aku tegar... bukan hal yang salah bukan jika aku menangis ??? memberontak
??? sudah hal biasa bagiku, menghapus air mata ini sndirian.... sama halnya
dengan sebuah kebahagiaan..... sudah biasa rasanya aku berada dalam situasi
yang tidak membahagiakan.... hahahaha terkadang aku merasa begitu bodoh karena
terus-terusan melakukan semuanya sendirian.. seperti kubangun tembok yang
tinggi antara aku dan orang tuaku.. juga orang lain yang berusaha mengenalku
lebih dekat...
Dinding itu begitu tebal dan keras... hingga mereka tak bisa
menghancurkannya...
Sayangnya... dibalik tembok itu.. ada aku yang merasa sepi..
ada aku yang terlelap sendirian dengan air mata yang terus-terusan membasahi
pipiku.... ada aku yang terus merontah kesakitan... ada aku yang terus-terusan
merintih menahan rindu...
Ingin kuhancurkan tembok itu,, tapi bahkan aku tak mampu
kulakukan sendirian...
Itu sudah terlalu lama kubangun hingga dia berdiri begitu
kokohnya sekarang...
Kuharap suatu saat nanti,
tembok yang memisahkan aku dan kalian bisa runtuh... dan bisa kupeluk
kalian.... karena disini aku sungguh merasa ketakutan sendirian.. sungguh...
sungguh aku takut.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar